Ramadhan dimasa covid 19

Foto by Ferdi Uinlampung

Cerita kali ini tentang ramadhan di masa pandemi covid 19. Ada sesuatu yang berbeda di ramadhan kali ini. Ada yang hilang di sudut hati tak seperti biasanya.

 Ramadhan sebelumnya saat merasa benar-benar tak khusyuk ibadah biasanya aku lari ke masjid terdekat lalu solat dan berusaha menangis sejadi jadinya supaya Allah kasian padaku dan berbelas kasih untuk menjaga hati dr kekhusyu'an ibadah. Hari ini aku tak bisa lagi berlari kesana.

Aku rindu saat bisa kerumah Mu, aku rindu saat dimana aku boleh menghiba dan berdoa di dalam rumah Mu kapan saja kala itu, aku rindu dengan ke khusyu'an ibadah di dalamnya. Ah, aku sadar betapa banyak dosa ini membuatku rasanya jauh.

Yang paling memilukan tahun ini jika benar benar tak bisa i'tikaf 😭☹. Setelah kurang lebih 10 tahun merutinkan itikaf di masjid walau tak full 10 hari dan jika tak berhalangan, tahun ini kemungkinan besar nikmat itu dicabut, ah membayangkannya sungguh sedih.

Harapan ku semoga Allah mengangkat segera wabah ini dari muka bumi, diberikan kekhusyukan beribadah yang lebih, semua kita bisa menjalani kehidupan dengan baik, dicukupkan rezekinya disehatkan fisiknya.